Angin. Si bocah yang jarang bersuara ini, mengajarkan saya bahwa jiwa kerdil saja yang dipenuh ambisi dan berucap dialah yang terhebat, smentara jiwa besar, tak perlu banyak beriak untuk menunjukan bijaknya. Cukup diam, dan bertindak anggun sajalah. Sabar dan tenang. Begitulah keindahan yang dimiliki oleh sang jiwa besar. Darah. Gadis ini juga sama pendiamnya. Walaupun nampaknya lemah dan belum punya cukup banyak kemampuan, dia hanya sedang menuruti ucapan sang Guru, Cempaka. Mensunyikan jiwa. Tahulah kemudian bahwa dalam diam, ada banyak dan lebih banyak lagi pelajaran. Elang. Ah, betapa luar biasa jika bertemu lelaki yang teguh kukuh pada pendirian. Memegang sumpah yang seumur hidup siap dia terima. Bahwa sikap jantan pun dapat dimunculkan dengan kelemah-lembutan. Ambisi Biru dan Gerhana untuk merebut tongkat emas, memang begitu kuat. Kemudian cerita bergulir dalam benang merah dari dendam. Kemunculan berbagai bintang-bintang ta