Staycation Di Holiday Inn Gajah Mada Jakarta Buat Numpang Beresin Naskah Novela

My Best Moment In 2018 : Drama Di Balik Foto Kami Bertiga



Ketika ditanya, momen apa sih yang paling paling paling paling paling terbaik untuk saya di tahun 2018 ini, sejujurnya … saya terdistrak beberapa hari untuk berpikir. Bukan karena nggak ada, tapi karena banyak banget jadilah saya bingung harus memilih yang mana. Kesemuanya membahagiakan, walaupun saya nggak setiap harinya bahagia, tapi kalo dihitung modus median mean-nya, alhamdulillah saya berada di zona bahagia. Hingga, saya menjatuhkan pilihan saya pada sebuah foto welfie yang proses pengambilannya sungguh rempong luar biasa. Faktornya banyak sih, mulai dari anggota team welfie hore-horenya, sampai pencahayaan dan kameranya. Oh terima kasih … tapi momen dan foto itulah yang sampai di penghujung bulan September ini, menjadi yang paling sering saya cari di gallery.


Kakao Hinano's Familyf

Empat tahun ke belakang, saya nggak pernah terpikirkan bisa mengabadikan momen seperti ini, sama si partner pula. Berkomitmen sama si partner saja nggak pernah terpikirkan sama saya waktu itu. Soalnya kan, masa lalunya si partner ini, sahabat terdekat saya yang nempelnya macem adek kakak riweuh sampai dengan detik saya memainkan keyboard, menuliskan kisah panjang di balik foto di atas.

Dulu tuh, saya paling nehi buat jadian sama mantannya teman saya sendiri. Loh, rasa solidaritas sesama perempuan bermain di sana, menurut saya. Lagian, saya lebih memilih punya persahabatan yang awet dan panjang dibanding urusan cinta menye-menye segitu doang.

Hingga empat tahun lalu, saat saya dan si partner kembali bertemu pun, bukan karena akhirnya saya belajar untuk mendekati dia, alih-alih saya sedang patah hati dan dia juga. Walaupun kami sama sama ditinggal menikah duluan oleh seseorang yang pernah kami sebut pacar –  si partner di tahun itu sudah kelar sama sahabat saya lho ya … dan persahabatan saya dan mantannya jelas masih nempel – kami memutuskan untuk melepas sedih dengan hiruk pikuk yang sama-sama kami sukai, festival budaya Jepang.

Usai bertemu di Gelar Jepang UI 2014, sudah, kami sama-sama menghilang. Saya sibuk dengan pekerjaan saya di salah satu perusahaan swasta Jakarta Selatan, sebagai Copywriter in House. Lembur. Molor sesiangan di kosan. Nonton anime. Jalan-jalan. Sudah, hanya itu yang saya tau. Lalu terpikir soal pacar baru, ih boro-boro. Saya merasa terlalu muda untuk menyia-nyiakan waktu saya hanya dengan urusan cinta penuh drama.

Tapi satu hal yang nggak saya lewatkan, menabung. Saya menyadari, suatu waktu saya akan menikah, bukan? Sementara saya tipe gengsian yang kadang punya perasaan najong-najong buat nyusahin orang tua lagi soal dana, sejak saya akhirnya merasa sudah punya penghasilan cukup. Kasihan, adik saya ada 3 orang dan kesemuanya masih sekolah maupun kuliah waktu itu. Maka, setiap menemukan koin seribuan, saya masukkannya ke dalam celengan gentong warna biru yang saya beri nama, tabungan nikah yang belum tau sama siapa. Bahkan, saya sampai hunting segala. Seantero kantor tau banget kalau saya ngumpulin koin seribuan itu untuk tabungan nikah, sampai sampai saya dapat kado koin seribuan sekardus saat akhirnya menikah. Ditambah juga dari kembalian Ibu Warung Samping Kosan yang nggak pernah absen saya terima tiap saya punya jatah uang kembalian sehabis beli lauk. Tentunya, koin seribuan tadi.

Mungkin ya … celengan becandaan saya waktu itu seperti cara lain untuk berdoa dengan perbuatan. Mungkin pula, pertemuan kami di Gelar Jepang UI 2014 lalu adalah prolog dari novel panjang penuh drama kami ini. Hingga di awal 2016, kami bertemu lagi … karena kami sama-sama hobi jalan, juga nyari mainan. Saat itu saya sedang ngebet-ngebetnya pingin punya Tamiya seri Hatsune Miku yang rare itu. Sementara si partner ini kolektor action figure yang, duh … pengalaman hunting-nya nggak usah ditanya. Maka, orang pertama yang saya cari adalah … dia.

Waktu bergulir tanpa terasa. Di parkiran rooftop Blok M Square, saya mengulurkan tangan padanya untuk berjabat tangan seraya bertanya, “Deal?”. Ya ampun, saat itu gaya saya persis seperti ketika saya sedang dealing project sama klien. Dipikiran saya hanya satu hal yang terlintas. “Hey lelaki, yuk kita dealing dulu kalo hubungan ini akan benar-benar serius. Waktu yang kita punya untuk merasa yakin, hanya satu tahun saja lho ya.”

Ternyata, lelaki yang serius sama komitmennya, kalau diuji, ditantangin, malah bikin perempuan terkaget-kaget. Itulah … makanya ada orang ketiga di antara hubungan saya dan si partner, pada akhirnya. Seorang bayi laki-laki yang walaupun masih belum punya adik, dan masih 8 bulan pula, sudah kami biasakan dengan panggilan “Kakak”. Betapa panjang jalan cerita saya untuk bertemu dengan seseorang yang – semoga saja – menjadi jodoh saya hingga akhir usia. Betapa masih banyak juga deretan momen yang akan kami rasakan, mulai dari dramanya hubungan saya dan si partner, ditambah drama kami mengurusi si Kakak ini. Hihihi … apa seseru cerita di buku Drama Mama Papa Muda tulisan Mbak Pungky Prayitno sama Mas Topan Pramukti ya? Ahh … biarlah saya dan si partner yang menikmatinya.

Untuk mendukung ter-capture-nya momen-momen nggak terduga yang akan terjadi dalam kehidupan saya dan si partner, maka sedari sebelum hamil, saya sudah terpikir untuk punya smartphone yang kameranya mumpuni. Ini sih poin pentingnya. Selain itu, kalau bisa, awet juga baterainya, ditambah si smartphone nggak bikin saya sama si partner rusuh karena pingin giliran main game. Soalnya sekarang kami terkadang suka begitu. Saya sih yang merusuhi, soalnya gatel juga tangan ini pengen ikutan mainin game di smartphone si doi. Hahaha …. Pada akhirnya, saya terpikir untuk memiliki Huawei Nova 3i. Boleh kan ya, tahun ini saya punya impian bisa kenalan dan pegang-pegang juga bawa pulang si smartphone kece ini?

via detik.kompas.com

Sebab sebaik-baiknya sebuah impian adalah sesuatu yang dimimpikan karena tau dan punya alasan untuk itu, maka … sini … saya ceritakan alasan saya mengkhayalkan si Huawei Nova 3i ini ….

Memiliki kamera yang diperkuat AI
Wait, wait, apa sih kamera AI itu? AI (Artificial Intelligence) merupakan sebuah kecerdasan buatan yang disisipkan dalam hardware maupun software suatu perangkat, dalam hal ini adalah smartphone.  Kenapa sih saya kepingin punya kamera smartphone yang diperkuat AI? Sederhana sekali alasan saya. Karena kamera smartphone yang dilengkapi dengan AI ini, punya kemampuan lebih baik dalam menangkap obyek dalam frame foto, mau itu foto landscape, foto mendetail untuk obyek yang kecil, juga untuk selfie dan welfie tentunya.

AI juga dikatakan mampu menghasilkan foto berkualitas yang sebelumnya kemampuan itu hanya dimiliki oleh kamera digital. Belum lagi, sistem AI ini dapat mengenali wajah dengan teknologi facial recognition. Tuh, siapa coba yang nggak mau punya smartphone berkamera rasa kamera digital? Saya sih, mau banget banget banget.

Nah, di smartphone Huawei Nova 3i ini, punya  kamera dengan AI, yaitu : 24 MP + 2 MP di bagian depan, dan 16 MP + 2 MP di bagian belakang. Sehingga hasil foto memiliki tingkat kejernihan tinggi dan efek yang oke. Karena kamera depan smartphone Huawei Nova 3i ini cukup mumpuni, bisa berpotensi besar untuk menghasilkan hasil selfie yang cantik, namun tetap terlihat alami dan menarik. Tentunya sebab adanya kemampuan AI scenery recognition yang bisa membantu menyesuaikan lingkungan sekitar, saat kita sedang melakukan selfie. Kalau kamera belakang? Dua kamera AI bagian belakang milik Huawei Nova 3i ini, membuat hasil capture-nya jernih, alami, dan keren tentunya.

Storage 128 GB paling besar di kelas smartphone mid-end saat ini
Nah kan, kalau punya kamera kece, siapa juga yang nggak kepingin motret melulu? Kebutuhan akan storage yang besar pun menjadi soal. Beruntunglah, smartphone Huawei Nova 3i yang masuk dalam kategori smartphone mid-end ini, memberikan kesempatan untuk si penyuka jepret-jepret menyimpan lebih banyak hasil karyanya terlebih dahulu, sebelum dipindahkan ke tempat penyimpanan yang lain. Belum lagi, keuntungan dari memiliki storage yang cukup mumpuni adalah, mudahnya pengoperasian aplikasi lainnya yang ter-install di dalam smartphone. Sebab semakin cukup storage yang dimiliki, akan dengan lebih baik membantu kinerja RAM dan CPU dalam memproses data dan mengikuti berbagai “perintah” yang dijalankan pada berbagai aplikasi di smartphone tadi.

Desain yang keren
Huawei Nova 3i ini, punya dua desain warna pilihan, yaitu Black dan Irish Purple. Aih, kalau saya sih mengkhayalnya, punya yang berwarna Irish Purple, biar kece gitu. Walaupun begitu, keduanya sama-sama punya corak warna cantik di bagian kaca belakangnya, juga dibingkai dengan metal di bagian tengahnya. Layar 6,3 inch FHD+ (2340 x 1080) membuat layar terasa lebar, tapi masih muat di saku.

Diperkuat dengan GPU Turbo untuk kemampuan gaming
Sudah saya curcolin sedikit di atas kan tadi, kalau saya kadang suka rusuhin si partner demi meminjam smartphone-nya dia buat main game? Huawei Nova 3i ini, bisa menemani saya untuk menikmati bermain game, tanpa perlu ngerusuhin si partner. Usut punya usut nih, Huawei Nova 3i akan segera merilis kemampuan chipset untuk membuat respon smartphone akan tetap cepat, saat sedang dipakai bermain game. Transisi lembut antara 4G dan Wi-Fi pun, membuat kita tetap bisa main game dengan tenang, walaupun jaringan sedang agak “pingin ngajak ribut”. Ditambah adanya mode uninterruped gaming, kan main game-nya jadi makin susah digangguin sama segala rupa notifikasi yang datang.

Itulah … kenapa saya belakangan memimpikan kehadiran Huawei Nova 3i, sebagai smartphone yang bisa saya pakai untuk meng-capture setiap momen yang akan terjadi di tahun ini, tahun depan, dan tahun depannya lagi, hingga bisa saya abadikan dalam kisah kasih kami yang selalu penuh drama nggak terduga.




Komentar

  1. Setelah baca tulisan ini, kayaknya aku perlu mengikuti jejakmu, Cha. Nabung koin seribuan buat tabungan nikah. Hahaha... Selama ini emang suka ngumpulin receh, sih, tapi nggak khusus seribuan, dan hasilnya buat tambahan beli tiket jalan-jalan.

    BalasHapus
  2. hehhee ikutan ngakak baca kisah perjalanannya Mbak Acha sebelum ketemu sama mas Partner heheee
    Semoga bukan hanya mimpi saja yah mbak, tapi benar2 terealisasikan mimpinya untuk mengabadikan momen menjadi Drama Papa-Mama Muda bersama di kecil dengan Huawei Nova 3i nya
    Smogaa dan Smogaa heee
    Good Luck Mbak Acha ^_^

    BalasHapus
  3. eh aku juga dapat mantannya sahabat. hahahaha...

    BalasHapus
  4. Aaaa so sweet banget sih kisahnya :)
    keren banget sih gemar menabungnya, padahal belum tau mau nikah sama siapa ya? saluutt :)

    BalasHapus
  5. wah semoga terwujud ya mba keinginannya.. btw kalo sudah punya anak memang sering gak kepikiran buat foto2 ya, ribet duluan sih wekekek

    BalasHapus
  6. Hahaha langsung nyanyi "jodohku maunya bukan kamu juga" eaaaaa. Jodoh rejeki maut udah di atur. Happy family dear, jangan lupa jeprat jepret pakai HPnya yang banyak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih banyak doanya mba Gita. Hihihi ... Jodoh suka ngagetin. Ga nyangka.

      Hapus
  7. Ini hapenya emang bikin mupeng banget ya mba. Spesifikasinya itu lho, cocok banget kalau mau foto2 dan nyimpan banyak data hehe

    BalasHapus
  8. Storagenya besar banget mba! Huawei kameranya terkenal mantap soul!

    Kok saya jadi ngarep balikan sama mantan (gebetan) smp ya.. Eh

    BalasHapus
  9. Layarnya lega nih Huawei, dan ciamik pula dengan ram dan rom yang membuat memori nggak gampang hang karena kebanyakan file yang disimpan

    BalasHapus
  10. Wah, serunya cerita cinta Acha. Bikin saya keingetan drama sama bapaknya anak-anak juga. Hehehehe.... Gudlak ya kontesnya. Salam buat Kakak. :)

    BalasHapus
  11. Setiap foto emang ada dramanya ya...hehehe, sayapun begitu. Semoga keturutan dapat hape yg diidamkan...

    BalasHapus
  12. iya momen tak terduga itu bisa terjadi kapan saja ya mba.. dan memang perlu 'senjata' mumpuni untuk mengabadikan momen2 berharga dengan anak2...

    BalasHapus
  13. Good luck mbak! Semoga dapet Huawei Nova 3i nyaa hihi. Aku juga foto dimana-mana berdua aja sama anak. Klo wefie hasilnya ummm gitu deh...

    BalasHapus
  14. Wuih ternyata itu kisah cinta Acha dan suami, pasti best moment banget ya, apalagi sekarang ada si kecil yang lucu dan ganteng

    BalasHapus
  15. Wow storagenya gede yaaa cocok buat yg suka video maupun foto.
    Ternyata ketemunya krn satu kesamaan yakni ttg Jepang ya? Ikut senyum pas ada deal2an di atas rooftop hehe

    BalasHapus
  16. mupeng banget dengan handphonenya..apalagi desainnya cantik dan punya 4 kamera

    BalasHapus
  17. Cinta bisa datang dari mana saja dengan cara apa saja dan tak bisa dikira dan dinyana. Berujung manis dan bahagia ya kak.Mudah mudahan segala momen yang ada bisa terekam manis .... selamat berjuang untuk Nova nya kak

    BalasHapus
  18. Wah kern banget nih semangat nabungnya kudu ditiru...btw hp canggihnya bikin ngler...

    BalasHapus
  19. Salut banget, Mbak..nabungnya tekun euy dan pastinya itu memang sangat berguna yaa

    BalasHapus
  20. Wah keren ya sampe-sampe dapet kadonya koin juga..he
    Saya sebagai anak kost juga gitu, nabung dari bekas aqua yang sederhana dan bisa dimanfaatkan. Dipisah-pisah mulai dari seribukan, 500, 200 dan yang lalinnya. Dan selalu membantu disaat dibutuhkan. Kedepan akan tiru cara ini, cara apa? Menabungnya niatnya untuk nikah..he

    Itu gadget mumpuni dah, cocok buat nemenin ngeblog.

    BalasHapus
  21. Wah.. ini hp impian saya juga hehe kapasitas penyimpanannya yang menggoda. Jasi gak perlu mikir memori penuh lagi hehe..

    BalasHapus
  22. Jaman sekarang, spek hape sudah jadi bahan pokok. Apalagi jika ingin punya arsip kenangan.

    BalasHapus
  23. Alhamdulillah ya mbak, memang jodoh tak pernah tertukar..bisa jadi jodoh kita adalah orang yang ternyata paling dekat dengan kita, kemana mana bersama. Hehehehe..ada juga yang jodohnya ternyata teramat jauuuhhh sampai di batas Indonesia paling timur...yaitu saya. hahaha..InshaAllah langgeng dan menang. Yeayyy :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayak mba meykke. Nemunya jauh. Jodoh emang suka ngagetin ya mba.

      Hapus

Posting Komentar