Staycation Di Holiday Inn Gajah Mada Jakarta Buat Numpang Beresin Naskah Novela

Pasutri Gaje Season 1 : Ternyata Menikah Nggak Selalu Se-Happy Ever After Dongeng Disney

Sebenarnya komik Pasutri Gaje Season 1 karya Annisa Nisfihani ini udah lumayan lewat beberapa minggu lalu tayangnya. Saya sih sudah kepikiran untuk menaikkan draft mengenai tulisan ini, cukup lama. Tapi yaaa ... rasanya biar pas tayang kembali lanjutan komik webtoon Pasutri Gaje Season 2 aja deh ya. Biar kalo ada yang penasaran sama komiknya macam saya, bisa langsung mulai baca dari awal. Dan nggak kelamaan nunggu lanjutan komik yang seringnya sudah tayang di sabtu malam ini.


Lalu lalu, kenapa sih, sub judul dari tulisan ini sungguh "Ternyata Menikah Nggak Se-Happy Ever After Dongeng Disney"? Lantaran saya yang mungkin sedikit kurang nonton ini, eungeuhnya kalo kisah kisah Disney seringnya para putri menikah dengan kalimat penutup, “dan mereka berdua hidup bahagia selamanya”. Jujur saja, saya yang (jama dulu di saat masih belum banyak pemahaman soal dunia cinta cintaan) ya mikirnya juga begitu sih. Ada kok teman saya yang sudah di usia 20-an tahun, masih saja merasa kalau pernikahan itu akan happy ever after. Hadu, nggak begitu juga lho. Makanya saran saya sih, motivasi menikah itu jangan sampai untuk mengharap dibahagiakan saja sama si pasangan lho. Menikah itu ujiannya lebih banyak daripada jaman single.

Contohnya saja, apa yang dialami oleh tokoh Adimas dan Adelia di komik webtoon Pasutri gaje Season 1 ini. Adimas dan Adelia saja, masih saling berusaha mempertahankan keutuhan dan kebahagiaan pernikahan mereka bersama-sama. Apalagi karena pernikahan mereka dimulai dengan segala prosesnya yang super cepat dan begitu penuh kejutan. Kalau kamu sudah baca komik My Pre Wedding, bakalan paham nih sama yang saya maksud.


Pasutri GajeSeason 1
(sumber : swebtoon.phinf.naver.net)

Membaca komik Pasutri Gaje Season 1 membuat saya sendiri tersadar bahwa beneran deh, menikah itu nggak selalu semudah teori untuk jadi keluarga sakinah mawaddah wa rahmah yang seringnya saya baca. Adelia dan Adimas saja harus berjuang, bagaimana dengan saya yang berada di dunia nyata begini, coba?

Pernikahan Sebenarnya Dimulai Seusai Resepsi dan Tanpa Ujung Waktu
Eh eh, kok poin pertama saya sudah begini ya? Uhuk. Sebernarnya pernikahan seusai resepsi itu merupakan perjuangan. Persiapan yang segitu repotnya sebelum akad ternyata bukan apa apa lho. Demi 2 jam acara resepsi, setelahnya lah si waktu untuk jadi dua pejuang kompak itu dimulai. Banyak hal lho yang ternyata perlu diperjuangkan untuk tetap menjaga keutuhan si cinta antara sepasang hati ini. Seperti perasaan-perasaan Adelia dan Adimas yang mengharapkan momongan, ketika harus pindah ke rumah sendiri, membeli kendaraan. Belum lagi ada ada saja gangguan dari luar rumah tangga. Orang yang naksir si suami atau si istri, tanpa mereka sadari kalau sebenarnya yang si dia taksir itu seseorang yang sudah menikah. Ah ... segala kemungkinan itu bisa saja terjadi. Kalau sudah membaca Pasutri Gaje Season 1 sampai tamat, kamu pastinya akan mengerti. Kamu pasti bakalan ikut-ikutan update komen sebel sama beberapa ‘tokoh pengganggu’ yang dihadirkan sama Mba Annisa Nisfihani di dalam alur cerita Pasutri Gaje Season 1 ini.

Dunia Bukan Cuma Tentang Suami dan Istri Saja
Ternyata ada banyak penyesuaian dan adaptasi yang perlu dijalani oleh sepasang suami istri baru. Terutama dengan dua keluarga inti sih ya. Seperti, bagaimana perasaan Adelia yang perlu banget beradaptasi sama adik kandungnya Adimas, Ares. Begitu juga sebaliknya. Adaptasi sama pihak mertua di kedua belah pihak pun ternyata nggak ada habisnya. Tentu saja, karena masa perkenalan sebelum menikah kan singkat ya, dan masa adaptasi ini rasanya pun nggak punya jangka waktu. Duh ... saya belajar banyak hal selama beberapa bulan, menikmati komik Pasutri Gaje Season 1 ini. Beneran deh.

Awal Pernikahan Itu Perjuangan
Apa gunanya resepsi pernikahan yang sebegitu hebohnya ya? Pertanyaan ini kenapa jadi muncul juga dibenak saya? Hmm ... menikmati kisah Adimas dan Adelia yang memulai kehidupan rumah tangga mereka dengan segala hal yang kalau dipikir sendirian oleh saya sih, berat kali ya. Ribet kali ya. Tapi bisa kok dilalui dengan seru oleh kedua karakter utama dalam komik ini. Hum ... saya yang juga baru menikah, jadi merasa nggak sendirian. Pada akhirnya saya banyak belajar dan menikmati kehidupan awal pernikahan saya dan si partner dengan bahagia. Bukankah bahagia itu kita yang wujudkan?

Senangnya saya membaca rangkaian episode Pasutri Gaje sampai bagian ke 53 di Season 1. Saya merasa punya hiburan lain yang membuat saya secara pribadi ditemani. Kebetulan pula, saya ini baru jadi istri. Beberapa episode pun masih ada yang berhasil bikin saya baper, seperti dalam komik karya Anissa Nisfihani sebelumnya, My Pre Wedding. Baiklah, bagi kamu yang sudah mem-favorti-kan salah satu ko,ik karya Mba Annisa Nisfihani ini di webtoon, selamat membaca dan menunggu kelanjutan ceritanya di Pasutri Gaje Season 2.

 Nah, buat kamu yang juga merupakan pembaca setia, punyakah kesan kesan tersendiri terhadap komik webtoon Pasutri Gaje Season 1 ini?


Komentar

  1. Uwah aku juga suka bamget sama webtoon ini, bikin baper haha. Yang bikin aku terkesan sama webtoon ini adalah webtoon ini sederhana, tapi mencakup permasalahan-permasalahan umum yang ada disekitar kita.
    Nyaman banget pokoknya baca webtoon ini, mana bikin baper kan ah kesukaan para jones banget 😂😂

    www.randomkhns.com

    BalasHapus
  2. Wkwk gue kira dari judulnya ini cerita pribadi ternyata dari komik ya bhaakkk

    Dari ulasanya gue setuju sih kalau nikah juga harus siap mental karena kita tidak tahu apa yg terjadi di depan ya kayak adimas dan adelia ini.

    Eh btw gue gak pernah nyoba buka webton mungkin ini rekomendasi yg bagus :)) #salampecah

    BalasHapus
  3. Membaca tulisan ini, jadi mikir-mikir lagi mau nikah, siap nggak ya aku? Atau karena ikut-ikutan saja karena teman-teman pada udah nikah :)

    BalasHapus
  4. Aku suka banget baca komik ini. Sukaaaa banget.
    Tapi berkaca dari pengalaman sendiri ketika memutuskan untuk menikah, memang tak mudah kaya kisah Disney, tapi jalani aja satu persatu. Insya Allah pasti akan terasa mudah, dan kemudian akan ada masalah baru lagi yang harus kita hadapi. hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya banget.

      Ahhh ... komik yang bikin hari sabtu selalu happy ya.

      Hapus
  5. gue kira elo yang gaje sama suami lo. eh taunya membahas komik di webtoon. jujur aja gue enggak suka baca komik. apalagi bac akomik di webtoon. kuata jadi boros. hihi. tapi menilik kisah adimas dan pasangannya itu yang lo jabarkan, sangat bisa gue bayangkan gimana perjuangan sepasang suami istri. terutama bener kata lo tentang adaptasi di kedua bealh pihak dengan keluarg pasangannya. itu yang menantang banget, karna nikah bukan sekedar duaan ajah, tapi justru ada keluarga dan anggota baru yang kita punya. keren keren!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya banget.

      Tapi soal hobi baca komik, emang soal selera ya. 😊

      Hapus
  6. Nggak mungkin lah. pasti ada geronjal2annya. :'D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hu um. Mulus indah macam dongeng Disney itu nggak mungkin ya mba.

      Hapus
  7. Pernikahan itu kalau say bilang,s eperti kita menuju tembok yang tinggiiii sekali dan kita tidak tahu apa yang ada di balik tembok itu sampai akad nikah dan sah sebagai suami-istri. Nah, setelah itu jalan masuk melalui tembok itu tertutup rapat, tidak ada cara untuk kembali. Kalau ingin kembali, pintu yang sudah tertutup harus dirusak - dan pasti ada bekasnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hu um Bunda. Setelah masuk, ternyata butuh perjuangan di dalam sana.

      Hapus
  8. Ooo.. webtoon yaaa... jadi pinisirin pengen baca ahhh

    BalasHapus

Posting Komentar