Buku Pergilah yang Jauh Nanti Ceritakan di Sini

My Stupid Boss 2 : Bossman Tetap Saja Menyebalkan Tapi ….

Kembali hadir setelah sekian lama menunggu kemunculan film dari rumah produksi Falcon Picture yang disutradarai oleh Upi, My Stupid Boss 2 yang lagi dan lagi kembali menampilkan tokoh Bossman ajaib yang diperankan secara keren oleh Reza Rahadian. Hhh … betapa saya suka sekali dengan beberapa film yang dibintangi oleh Reza Rahadian karena selalu bisa menjadi karakter yang berbeda. Juga kemunculan kembali Bunga Citra Lestari yang masih saja betah bekerja sebagai Kerani di kantor milik Bossman padahal di film pertamanya, sudah hampir resign dengan tekad yang luar biasa.


via suara(dot)com

Tapi di film My Stupid Boss 2 ini ada komedi yang berbeda. Entah mengapa, walaupun sedikit ada kisah jelajah Vietnam bahkan sampai ke pelosok sekali dikarenakan kelakuan ajaib Bossman yang berkeinginan mencari tenaga kerja murah untuk perusahaan mebelnya, kok saya nggak banyak tertawa ya? Ada apa dengan sense of humor saya belakangan ini?

Namun sepanjang cerita, saya bersyukur karena My Stupid Boss 2 ini tetap berada dalam jalurnya, sehingga ada beberapa hal unik yang terbaca secara langsung oleh saya, seusai menyaksikan film My Stupid Boss 2.

Bossman Ngajakin (Mantan) Karyawan Macam Saya Buat Curhat Soal Tugas Luar Kantor
Bayangkan, bagaimana rasanya jalan-jalan ke suatu tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya, tapi bukan untuk liburan, melainkan urusan pekerjaan? Nah, kalau bagian yang ini sih saya khatam banget dan terasa banget betapa sebal dan sensinya. Kalau kamu juga seorang karyawan – atau pernah menjadi karyawan kantoran seperti saya – yang namanya dinas luar kota nggak semenyenangkan itu sih ya. Jadi banyak pekerjaan yang harus dipikirkan sepanjang di sana, bukannya bersenang-senang dan menikmati suasana. Sementara saya tipe yang senangnya jalan ya jalan, kerja ya kerja.

Mata saya cukup dimanjakan oleh keindahan alam Vietnam – semoga beneran pengambilan gambarnya dilakukan di Vietnam. Tergambar dengan baik pula kalau Bossman ini manusia pelit yang karena kepelitannya, sampai dengan tega menyiksa diri bahkan karyawannya untuk urusan akomodasi dan transportasi. Saya sukses dibuat sensi di bagian ini. Bagian paling nyebelin yang mengingatkan saya akan beberapa kejadian ngenes dalam hidup saya, sepanjang menjadi karyawan dan mendapat tugas luar kantor yang ada saja sisi nggak menyenangkannya.

Saya Rindu My Stupid Boss (Sesi Pertama)
Mungkin karena saya menyaksikan film My Stupid Boss yang pertama di saat saya masih menyandang status sebagai karyawan kantoran kali ya, makanya saat itu di ruang studio saya bisa tertawa lepas sekali. Bebas, seolah semua hal yang tersangkut dalam pikiran saya soal kehidupan sebagai karyawan dengan  tuntutan selalu loyal oleh perusahaan, keluar semua.
Sayangnya di kali kedua, saya malah nggak seheboh dulu untuk urusan tertawa. Juga beberapa penonton yang ada di dalam ruang studio bersama saya, cenderung senyap. Berbeda sekali dengan sesi pertama film ini. Saya anggap, karena beberapa bagian yang disajikan oleh My Stupid Boss 2 lebih banyak nyeleneh yang – belum pernah saya alami secara langsung sebagai mantan karyawan. Pengalaman dan persinggungan antara tontonan yang “saya banget” juga “saya nggak pernah ngalamin tuh” seringnya memberi efek yang berbeda pada penonton, memang.


Kadang Anak Buah Lebih Cerdas Dari Bossman\
Eh kalau ini sih kadang saya merasa demikian. Bukan karena apa-apa lho ya. Alasan saya nggak mau menganggap diri sebagai senior pada anak baru di kantor ya karena ini. Selalu saja ada ilmu dan pengetahuan baru yang dibawa oleh seseorang, sehingga belajar bahkan dengan siapa saja adalah langkah bijak, menurut saya. Film My Stupid Boss 2 ini menggambarkannya dengan jelas sekali. Siapapun itu, apapun itu posisinya, selalu butuh sokongan dari orang-orang di sekitarnya agar bisa maju dan mencapai banyak hal yang dia cita-citakan. Begitulah hukum dalam kehidupan manusia yang merupakan makhluk sosial.

Saya sungguh berterima kasih pada beberapa scene di film My Stupid Boss 2 yang jelas sekali menggambarkan soal ini. Bahwa hidup egois dan sendirian itu nggak semenyenangkan dan seindah yang dipikirkan. Tanpa orang lain di sekitar, saya – juga kamu – bukanlah siapa-siapa dan sulit untuk menjadi apa-apa.

Bossman Selalu Khas Di Akhir Cerita
Seperti sudah menjadi ciri khas yang membuat karyawannya menjadi iba dan membatalkan keinginan mereka untuk resign secara massal, Bossman selalu punya cara yang menyentuh hati sekaligus lucu berat. Saya ngakak sampai berair mata di bagian ending. Jangan ditanya kenapa dan bagaimana ceritanya ya. Kalau penasaran, tunggu saja kemunculan film My Stupid Boss 2 di aplikasi menonton atau beberapa channel televisi. Maafkan saya yang baru punya keberanian untuk berbagi pengalaman menonton film My Stupid Boss 2 ini setelah filmnya sudah turun layar dari bioskop.

Alasan saya menunda adalah, saya ingin mengendapkan dahulu tulisan ini, sehingga saya nggak jadi terlalu jahat dalam bercerita kalau durasi tertawa saya lebih singkat dibandingkan ketika saya menyaksikan film My Stupid Boss seri yang sebelumnya. Tapi akhirnya saya tulis juga kan ya? Sebagai pengingat kalau saya pernah dibuat terbahak oleh akting Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari, termasuk sukses dibuat kangen setelah bertahun lalu menyaksikan filmnya yang pertama di bioskop.

Mungkin ada di antara kamu yang juga sudah menyaksikan film My Stupid Boss 2 dan punya tanggapan lain, selain pendalaman karakter dari Reza Rahadian yang makin keren, juga Bunga Citra Lestari yang makin jleb sebagai Kerani? Silakan tuliskan di kolom komentar. Terima kasih banyak sebelumnya sudah mau mampir ke blog saya untuk membaca tulisan ringan ini.

Baca juga : Alita Battle Angel : Perkenalan Manis Nan Dramatis Si Cyborg Berwajah Malaikat

Komentar

  1. Saya belum nonton padahal kepoooo tingkat dewa hahaha

    Saya suka banget MSB 1, samapi dulu belain beli bukunya trus nonton di tayangan perdananya.

    Udah bisa ketebak.

    Karena sungguh, saya pernah punya bos yang persiiiiiiiissssss ama bossman itu.

    Pelitnya ampun-ampunan.
    Suka memanfaatkan keseriusan saya dalam bekerja.
    Kayak kejadian Kerani lapor ekspedisi gak bisa datang tepat waktu karena cuaca buruk, bossman gak mau tau, harus tepat waktu.

    Itu sama aja kayak boss saya dulu.

    Minta saya buatin schedulle proyek, trus hujan jadinya gak bisa ditepati, dan saya dipaksa memaksa para pekerja buat selesaikan persissss seperti schedule tersebut.

    Semacam dia memaksa saya jadi pawang hujan, buat usir hujan gak turun dulu demi proyek tsb hahahahaha

    Makanya MSB 2 nih lumayan kepo, kangen juga pengen mengenang boss saya dulu, sayang ga bisa nonton hiks :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku sih seruan yang pertama Mba.

      Waduw Mba pernah ngalamin punya bos unik gitu ya. Hihihi ....

      Hapus
  2. Aku keluar dari bioskop juga merasakan hal yang sama sih Kak, film ini bener-bener pecah.
    Bikin aku yang secara masih tetap jadi karyawan kantoran, seneng aja sama film ini, merasa terhibur dan mendapatkan value.
    Btw, aku juga setuju kalau karyawan justru kadang lebih cerdas dari bossman, kenapa ya? Kok bisa ya?

    Terima kasih dan salam Kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah mampir juga ke blog ini ya.

      Hapus
  3. Udah doonk apalg liat aktingnya Reza yg sok ngebozz bgt.. Lucu dan norak abiss.. Sepanjang ntn my stupid bos 2 sy tuh ketawa mulu..pokoke ga nyesel saya liatnya... Sayang yg pertama sy ga nonton

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin karena saya udah nonton yang pertama jadi jatuh cintanya sama yang pertama kali ya Mba.

      Cuma yang kedua tetap ada scene yang bikin ngakak akut kok.

      Hapus

Posting Komentar